Source (Copy paste):
Jakarta – Dari sekitar 20 kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) minyak dan gas yang beroperasi di Indonesia, sebagian besar masih belum bisa mencapai target yang ditentukan dalam APBN-P 2011 bagi tiap-tiap KKKS tersebut.
Dalam bahan paparan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas ada rapat dengar pendapat bersama anggota Komisi VII DPR RI, Kamis lalu (9/9/2011), terdapat lebih dari 10 KKKS yang belum berhasil capai target.
Adapun dalam presentasi yang disampaikan, berikut ini adalah kinerja produksi minyak dan kondensat dari beberapa KKKS terbesar per 5 September 2011:
1. PT Chevron Pacific Indonesia
Realisasi: 357,68 ribu barel per hari (bph)
APBN-P: 356,82 ribu bph
2. PT Pertamina EP (Own+Mitra)
Realisasi: 122,35 ribu bph
APBN-P: 132 ribu bph
3. Total Indonesie E&P (Kaltim)
Realisasi: 84,46 ribu bph
APBN-P: 92 ribu bph
4. ChonocoPhillips Blok B (Natuna)
Realisasi: 52,49 ribu bph
APBN-P: 54 ribu bph
5. CNOOC.SES
Realisasi: 38,32 ribu bph
APBN-P: 40 ribu bph
6. Chevron Indonesia Co.
Realisasi: 27,20 ribu bph
APBN-P: 28 ribu bph
7. PHE (ONWJ)
Realisasi: 31.71 ribu bph
APBN-P: 31 ribu bph
8. Medco Sumatera (Rimau + SSE)
Realisasi: 24,27 ribu bph
APBN-P: 22,36 ribu bph
9. BOB Pertamina – Bumi Siak Pusako
Realisasi: 16,39 ribu bph
APBN-P: 16,60 ribu bph
10. PetroChina International (Jabung)
Realisasi: 17,54 ribu bph
APBN-P: 18 ribu bph
Untuk total realisasi produksi minyak dan kondensat per 5 September 2011 sudah mencapai 905,21 ribu barel per hari. Angka itu tentu masih jauh dari target APBN-P 2011 untuk produksi minyak RI yang dipatok pada angka 945 ribu bph.
Sementara untuk tahun 2012, pemerintah akan mematok produksi minyak RI pada angka 950 ribu bph.
kalo untuk tahun sekarang atau tahun 2014 ini gimana ya?? apa masih banyak kontraktor migas yang belum capai target?